Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Huawei Dilarang, Silicon Valley Bisa Rugi Rp 159 Triliun?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Bocoran Huawei Mate 30 Pro. (new.qq.com)
Bocoran Huawei Mate 30 Pro. (new.qq.com)
Iklan

TEMPO.COHong Kong – Keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk membatasi ekspor perusahaan manufaktur teknologi telekomunikasi Huawei Technologies bakal membuat industri teknologi di Silicon Valley kehilangan pendapatan bernilai miliaran dolar atau triliun rupiah.

Baca juga: Ditahan Amerika Serikat, Ini Sosok Bos Huawei Meng Wanzhou

 
 

Perusahaan manufaktur perlengkapan telekomunikasi terbesar dunia dan perusahaan penjual ponsel cerdas nomor dua dunia ini mengandalkan belasan perusahaan AS untuk menyuplai komponen kunci.

Perusahaan asal Cina ini membayar sekitar US$70 miliar atau sekitar Rp1000 triliun untuk membeli komponen telekomunikasi dari 13 ribu penyuplai pada 2018. Dari jumlah ini, Huawei membayar sekitar US$11 miliar atau sekitar Rp159 triliun kepada belasan perusahaan AS. Pembayaran ini untuk membeli chip prosesor dari Qualcomm dan Broadcom.

Baca juga: Direktur Keuangan Huawei Ditangkap, Amerika dan Cina Memanas

 

Perusahaan juga membeli piranti lunak dari Microsoft dan Android buatan Google.

Pendapatan tahunan yang besar bagi perusahaan AS ini terancam dengan keluarnya surat keputusan pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, yang memasukkan Huawei ke dalam daftar perusahaan asing terlarang. Perintah itu termasuk melarang perusahaan AS mengekspor komponen tanpa izin kepada Huawei.

“Ini membuat resiko bagi perusahaan dan jaringan pelanggan Huawei di seluruh dunia. Ini karena firma tidak dapat memutakhirkan piranti lunak dan melakukan perawatan rutin serta penggantian komponen,” kata analis dari Eurosia Group seperti dilansir CNN pada Jumat, 17 Mei 2019.

Baca juga: Diduga Melanggar Sanksi Amerika Serikat, Bos Huawei Ditahan

 

Para pengguna ponsel Huawei, misalnya, bisa kehilangan kesempatan tidak bisa mengupgrade sistem operasi Android terbaru. Ini karena Huawei tidak memiliki opsi alternatif lain yang siap pakai.

Larangan Gedung Putih ini juga mengganggu jaringan suplai global. Ini karena perusahaan asing tidak dapat menjual produk yang mengandung komponen buatan AS ke Huawei. Ini artinya, Huawei tidak bisa membeli chipset dari perusahaan penyuplai asal Taiwan jika komponen itu mengandung bagian dari produk yang dibuat di AS.

Mengenai ini, manajemen Huawei mengatakan telah menyiapkan diri bertahun-tahun menghadapi skenario larangan, yang saat ini terjadi.

“Keputusan itu merupakan langkah terbaru dalam kampanye melawan Huawei, yang dilakukan pemerintah AS untuk tujuan politik,” kata komisaris Huawei, Ken Hu, dalam memo kepada pegawai yang diperoleh CNN Business.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, perusahaan telah mengetahui ini bisa menjadi kemungkinan selama bertahun-tahun lalu. “Kami telah berinvestasi banyak dan membuat persiapan penuh di banyak area,” kata dia.

Baca juga: Kasus Huawei, Menlu Amerika Bakal Bebaskan 2 Warga Kanada di Cina

 

Salah satu anak perusahaan Huawei yang mendesain chip mengatakan sudah bersiap dengan situasi ini untuk bertahan. Dalam memo internal, seperti dilansir CNN, pimpinan HiSilicon, He Tingbo, mengatakan perusahaan berasumsi pada suatu ketika semua teknologi maju dan chip canggih asal AS tidak tersedia.

Itu sebabnya, menurut dia, HiSilicon merancang ban cadangan agar perusahaan bisa tetap beroperasi.

“AS telah membuat keputusan sangat gila dan menempatkan Huawei ke dalam daftar kontrol ekspor,” begitu katanya dalam memo internal. “Hari ini seiring sejarah membuat keputusannya, ban cadangan yang kita buat telah menjadi opsi Rencana A dalam semalam,” kata dia.

Menurut analis dari perusahaan broker Jefferies, Huawei bakal kesulitan jika tidak mendapatkan komponen dari AS untuk waktu lama.

Ini karena perusahaan AS mendominasi soal piranti lunak untuk ponsel cerdas dan komponen telekomunikasi. Menurut analis Rex Wu dari Jefferies, Huwei tidak memiliki alternatif untuk mendapatkan chip komputer AS untuk telecom base station.

Baca juga: Startup Amerika Gugat Huawei Soal Informasi Teknis Telekomunikasi

 

Jadi meskipun Huawei merupakan pemimpin dalam teknologi 5G, layanan jaringan nirkabel supercepat generasi berikutnya ini tetap membutuhkan komponen dari perusahaan AS.

Saat ini, Huawei telah meneken kontrak pembangunan jaringan 5G di seluruh dunia, dengan 25 di Eropa dan 10 di Timur Tengah.

Selain melarang penjualan komponen canggih ke Huawei, AS juga meminta pemerintah Kanada menahan Direktur Keuangan Global Huawei Meng Wanzhou untuk diekstradisi. Ini terkait pengerjaan proyek jaringan telekomunikasi di Iran, yang terjadi saat sanksi AS sedang berlaku. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

11 jam lalu

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong menjelaskan peraturan tentang public right di gedung Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta Pusat pada Jumat, 1 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.


5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

Orang-orang menghadiri demonstrasi untuk mengekspresikan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di New York City, New York, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.


6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

Orang-orang berdemonstrasi di luar The New School University Center, ketika perkemahan Protes terus berlanjut untuk mendukung warga Palestina, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.


5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

Menu Long Tail Hotdog di Three house Cafe di Jalan Hasnudin, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah


ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

10 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

12 hari lalu

Posko Telkomsel Siaga di Pelabuhan Bakauheni, Lampung hadir untuk memenuhi kebutuhan solusi konektivitas pelanggan yang  melakukan perjalanan mudik di pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera
Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

Laba operasi tersebut didapat berkat pendapatan konsolidasi Telkom yang mencapai Rp 37,4 triliun.


Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

13 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair tiba di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada Jumat, 19 April 2024. Tony bersama Kemenkominfo membahas percepatan transformasi digital serta pembangunan layanan publik berbasis digital. Tempo/Desty Luthfiani.
Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.


Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

14 hari lalu

Satelit internet Starlink SpaceX di orbit. Kredit : SpaceX
Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan kehadiran starlink menjadi tantangan bagi semua operator seluler di Indonesia.